BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberhasilan suatu negara dalam
menjalankan roda pemerintahan akan membawa masyarakat ke pintu kejayaan dan
kemakmuran. Pemerintah berusaha keras untuk menjaga kestabilan perekonomian
negara melalui kebijakan yang bersifat cepat dan efektif dengan mengurangi
pengeluaran negara. Tapi, perekonomian Indonesia mengalami kemajuan dan berada
pada kondisi stabil. Semakin berkembangnya jumlah industri pada saat sekarang
ini, persaingan industri juga semakin tajam. Maka setiap perusahan harus selalu
berusaha meningkatkan efisiensinya. Semakin tinggi efisiensinya akan dapat
memperbesar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan operasi
perusahaan, baik itu dikaitkan dengan modal yang dikeluarkan dan keuntungan
perusahaan itu sendiri. Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak
negara yang sedang berkembang. Layaknya sebuah negara yang sedang berkembang,
tidak sedikit industri-industri yang berdiri di Indonesia, baik industri
manufaktur maupun industri kuliner dalam hal ini industri restoran cepat saji.
Banyaknya restoran cepat saji yang
berada di Indonesia menimbulkan persaingan ketat dalam kompetisi mutu serta
kualitas dari produk yang dihasilkan. Fast food atau restoran cepat saji, mulai
populer di Indonesia pada awal 1980. Sebagian besar fast food yang merambah
pasar Indonesia berasal dari Amerika. Saat ini tercatat ada beberapa nama besar
di dunia "Junk Food" Amerika, yang membuka gerai-gerai di Indonesia.
Sebagai pioneer di Indonesia, adalah Kentucky Fried Chicken. Animo masyarakat
cukup besar terhadap gerai ayam cepat saji ini, terlihat dengan munculnya
gerai-gerai serupa yang berusaha meniru Kentucky Fried Chicken. Ada gerai yang
memang berasal dari luar, dan ada pula gerai lokal, yang mengimitasi dengan
memakai nama-nama kota di Amerika, seperti California, Texas, Washington,
Oklahoma, dan Vegas. Seiring berjalannya waktu, beberapa bertahan, dan adapula
yang tidak dapat bertahan. Masuknya beberapa nama Internasional ke dalam kancah
franchise restoran cepat saji di Indonesia seperti Kentucky Fried Chicken, Mc
Donald, Texas Fried Chicken semakin meramaikan kancah restoran cepat saji di
Indonesia. Beberapa diantara mereka, menggunakan ide untuk menambah Menu Fried
Chicken sebagai side menu, sebagai alternatif menu utama mereka.
B.
Tujuan
penulisan :
·
Mengetahui alasan mengapa masyarakat
lebih memilih makan siap saji dibadingkan memasak sendiri.
·
Mengetahui hubungan pengaruh lingkungan
terhadap keputusan konsumen dalam memilih makanan siap saji.
·
Mengetahui target pasar dari makanan
siap saji serta usaha perusahaan siap saji dalam mengeruk keuntungan dari
konsumen.
BABII
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Makanan yang siap saji merupakan makanan
yang disajikan dengan cepat biasa disebut “Fast Food”. Jenis makanan ini
merupakan gaya hidup dalam kehidupan masyarakat dengan cara yang serba cepat
dan mempermudah individu untuk mengkonsumsi makanan siap saji. Keuntungan yang
diperoleh dari fast food adalah menghemat waktu, dengan mengikuti kehidupan
sekarang yang serba cepat ini, tidak ada pilihan lebih baik daripada mendapatkan
makanan siap saji. Tidak peduli berapa banyak koki memuji manfaat makanan
segar, ketika jam pulang kantor, ketika seorang pulang ke rumah dengan keadaan
lelah dan lapar, makanan siap saji merupakan makanan yang paling mudah di
peroleh tanpa harus menghabiskan waktu di dapur, memasak makanan yang
mengharuskan seseorang untuk melakukan perjalanan ke supermarket untuk membeli
bahan-bahan untuk hidangan yang sebelum dikonsumsi, semua bahan masakan
membutuhkan proses mencuci, mengupas, memasak, dan seterusnya hingga proses
penyajian. Maka itu makanan fast food lebih disukai daripada masakan makanan
sendiri bagi orang-orang yang sibuk. Selain waktu, dapat menghemat biaya
sehingga memberikan fast food keunggulan atas makanan yang disiapkan di dapur.
Dalam
bahasan kali ini, kami akan membahas gerai siap saji KFC. Kentucky Fried Chiken
(KFC) salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif waralabanya dipegang
oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC merupakan pemimpin global dalam bisnis
kategori fast food dengan menggunakan menu andalan daging ayam goreng. Selain
menawarkan produk ayam goreng, KFC juga memenuhi selera konsumen dengan menu
pilihan lain seperti nasi, perkedel, kentang goreng, spaghetti, cream soup,
twister, dan burger serta menawarkan produk-produk baru seperti combo double, colonel
yakiniku dan yang lainnya juga. KFC menspesialisasikan perusahaannya pada menu
ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai “jagonya ayam” dengan target pasar
keluarga segala usia dan segmentasi pasar yang dibidik adalah anak-anak usia 6-15
tahun, dan remaja 16-25 tahun. Berikut beberapa hal yang menjadi kelebihan KFC
sebagai perushaan makanan siap saji dalam menjaring konsumennya dari berbagai
kalangan :
1. Harga
Produk KFC :
Ø Harga
yang cukup terjangkau,
Ø Produk
yang memiliki keunggulan dengan rasa jago nya ayam,
Ø Jumlah
porsi dan banyaknya makanan dan minuman dalam satu porsi,
Ø Variasi
dan banyak nya menu yang ditawarkan oleh KFC kepada konsumen,
Ø Daftar
menu adalah nam jenis-jenis produk yang disediakan berdasarkan harga nya.
Ø Promosi
dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
Ø Diskon
merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak KFC kepada konsumen
Ø Aroma
diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pencium pada ayam goreng KFC
Ø Rasa
diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pengecap pada
ayam goreng KFC
2. Pendapatan
:
Ø Pendapatan
merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang menjadi pilihan
bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang bervariasi dan
terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga yang sesuai
pendapatan tiap individu.
3. Pelayanan
dan Fasilitas yang diberikan KFC:
Ø Adanya
koneksi WIFI
Ø Ruangan
khusus para perokok
Ø Tempat
parkir untuk menyimpan kendaraan para pengunjung KFC
Ø Keramahaan
pelayan merupakan sikap yang ditampilkan oelh pelayan kepada konsumen selama
proses pembelian
Ø Penampilan
pelayanan adalah pakaian yang dikenakan karyawan berupa seragam yang bersih dan
sopan
Ø Kecepatan
penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan makanan dan minuman
sampai ke tangan konsumen
Ø Kecepatan
transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran konsumen
Ø kebersihan
restoran meliputi kebersihan ruangan tempat makan, toilet dan wastafel.
Ø dekorasi
ruangan adalah hiasan dinding atau hiasan gantung yang berada di ruangan tempat
makan.
Ø temperatur
ruangan diartikan sebagai suhu ruangan yang memberikan kenyamanan bagi
konsumen.
Ø keharuman
ruangan adalah keharuman yang tercium di sekitar ruangan makan.
Ø musik
adalah alunan musik yang dapat didengar oleh konsumen pada saat berada di KFC
Ø kemasan
bawa pulang adalah bungkus yang digunakan apabila konsumen membeli produk di
KFC untuk dibawa pulang.
Pengaruh
Lingkungan
Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang
cukup besar terhadap perilaku konsumen. Informasi yang lengkap mengenai
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen memberikan masukan
yang sangat berarti terhadap strategi pemasaran sebuah perusahaan. Faktor
lingkungan ini terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga
dan situasi.
Ø Budaya
Dalam studi
perilaku konsumen, budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan
simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi,
melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, Blackwell
dan Miniard, 1994). Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor
yaitu
(a) budaya
mempengaruhi struktur konsumsi,
(b) budaya
mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan
(c) budaya
adalah variabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk.
Ø Kelas
Sosial
Kelas
sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu
yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan
oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi merupakan kombinasi dari pekerjaan,
pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas sosial
memperlihatkan preferensi dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai
kategori produk tertentu, seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan waktu
luang dan kendaraan.
Ø Pengaruh
Pribadi
Pengaruh
pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen,
khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan resiko yang dirasakan
dari produk atau jasa memiliki visibilitas publik. Hal ini diekspresikan baik
melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan. Pemasar dapat
memanfaatkan pengaruh pribadi dengan memonitor komunikasi lisan dan berusaha
mengendalikannya bila komunikasi itu bersifat negatif. Strategi lain mencakup
menciptakan pemberi pengaruh yang baru, menstimulasi pencarian informasi
melalui sumber ini, mengandalkan sepenuhnya pada pengaruh antar pribadi untuk
mempromosikan produk dan memerangi komunikasi lisan yang negatif.
Ø Keluarga
Menurut
Engel, Blackwell dan Miniard (1994), keluarga adalah kelompok yang terdiri atas
dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan
yang tinggal bersama. Keluarga memainkan peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu manajemen pemasaran
berkepentingan mempelajari perilaku anggota keluarga, terutama dalam melakukan
pembelian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Ø Situasi
Situasi
dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh situasi
ini dapat timbul dari lingkungan fisik (sifat nyata yangmerupakan situasi
konsumen), lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain dalam situasi
bersangkutan), waktu (sifat sementara dari situasi), tugas (tujuan atau sasaran
tertentu yang dimiliki konsumen dalam situasi) dan keadaan anteseden (suasana
hati dan kondisi sementara konsumen).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
keputusan pembelian terdiri dari beberapa tahap. Pada tahap pengenalan
kebutuhan, konsumen menganggap produk KFC sebagai makanan selingan yang
dimotivasi oleh sekedar melepas rasa lapar atau dahaga saja, dengan intensitas
kunjungan kurang dari dua kali dalam sebulan. Pada tahap pencarian informasi,
media yang paling mempengaruhi dalam pembelian produk di KFC yaitu konsumen itu
sendiri, begitu juga dengan sumber informasi dimana konsumen mengetahui tentang
produk KFC dan yang menjadi fokus utama apabila ada promosi adalah atribut
rasa. Pada tahap evaluasi alternatif, indikator yang menjadi pertimbangan awal
dalam pembelian, kualitas dan alasan memilih produk KFC adalah rasa. Pada tahap
pembelian, konsumen biasanya berkunjung pada hari Sabtu atau Minggu dan itu pun
tergantung situasinya. Pengaruh keluarga, teman dan penjual dalam menyarankan
pembelian produk KFC adalah tidak berkomentar. Pada tahap evaluasi pasca
pembelian, konsumen merasakan puas akan produk KFC dan akan kembali untuk
mencobanya. KFC, memiliki posisi yang saling berjauhan satu sama lainnya, yang
artinya masing-masing merek tersebut tidak memiliki kedekatan atau kemiripan
sifat satu dengan yang lainnya, yang berarti juga bahwa tidak ada kemiripan
yang dekat terhadap masing-masing peubah yang merupakan ciri dari masing-masing
merek. Atribut lokasi, rasa dan keramahan pelayan menempati urutan teratas dari
tingkat kepentingan yang dinilai oleh konsumen. Strategi pemasaran yang harus
diterapkan di KFC mencakup atribut lokasi, tempat parkir, keramahan pelayan,
kecepatan penyajian produk, kebersihan, dekorasi ruangan, keharuman ruangan,
musik, variasi jenis produk, jumlah porsi, aroma produk, rasa, kemasan bawa
pulang, promosi dan diskon.
Saran
1. Pihak KFC
harus terus mempertahankan kualitas dari atribut rasa dan aroma agar produk
yang dibuat sesuai dengan harapan konsumen dan dapat menyaingi pesaing utamanya
yaitu Mc. Donald’s .
2. Pihak
manajemen KFC sebaiknya melakukan diversifikasi jenis makanan dengan menambah
beberapa menu sehingga menjadi lebih variatif. Sementara untuk jumlah porsi
pihak KFC harus menambahkannya agar keinginan dari konsumen dapat terpenuhi.
3. Pihak KFC
perlu mempertimbangkan kembali kinerja dari atribut kemasan bawa pulang karena
dirasakan terlalu berlebihan.
4. Pihak KFC
lebih sering mengadakan diskon terhadap produk-produknya agar konsumen lebih
tertarik untuk berkunjung ke KFC dan melakukan pembelian.
5. Pihak KFC
perlu meningkatkan kinerja dari atribut keharuman ruangan dengan cara
memasangkan pengharum ruangan di setiap sudut ruangannya.
DAFTAR PUSTAKA
repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/937/1/jurnal.pdf
repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12732/A05ryu.pdf