TUGAS
SOFTSKILL
MENGAPA
PRODUSEN PERLU MENGAMATI
PRILAKU
KONSUMEN
NAMA
: GRENDY SAMPE SULLE
KELAS
: 3EA06
NPM : 13211102
BAB
1
Pendahuluan
1.1 latar
belakang
saat ini bermunculan berbagai ragam
produsen yang mengahasilakan banyak produk produk untuk memanjakan para
konsumen tujuan utama dari sebuah perusahan tentunya untuk mendapatakn profit
atau keuntungan maksimal dengan cara menjual produk produk.
Keterikatan antara produsen selaku
perusahan terhadap konsumen memiliki ketergantugan yang tinggi , mengapa demikian ?
Produsen selaku perusahan akan menjual
produk produknya kepada konsumen untuk mendapatkan laba yang berguna untuk
keberlangsungan hidup perusahan itu sendiri.
Oleh karena itu perusahan wajib
mengamati sehingga mengentahui jenis produk,selera, serta nilai tambah yang
diinginkan konsumen .
Pada dasarnya produsen sanggat
membutuhkan konsumen untuk menjadi market leader ,karena itu tak ada produk
produk yang bertahan tanpa melakukan inovasi. Inovasi tersebut meliputi dari
perubahan logo, perubahan kemasan , perubahan rasa, perubahan ukuran untuk
membentuk konsumen yang loyal atau setia. Jadi jika perusahan memiliki banyak
konsumen yang setia atau loyal maka keuntungan atau profit yang akan di
dapatkan akan bertambah karena konsumen tidak akan berpindah kepada produk
lain.
Berdasarkan latar belakang tersebut ,
penulis tertarik untuk membuat tulisan mengapa produsen perlu memperhatikan
prilaku konsumen.
1.2 rumusan
masalah
·
apakah prilaku konsumen dapat
mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahan ?
·
mengapa produsen perlu mengamti prilaku
konsumen?
·
Prilaku konsumen seperti apa yang
dinginkan produsen?
·
Prilaku kosnsumen seperti apa yang tidak
dinginkan konsumen ?
1.3 Tujuan
penulisan
·
Mengetahui apakah prilaku konsumen dapat
berpengaruh atau tidak terhadap keberlangsungan hidup perusahan .
·
Mengetahui sebab dan akibat mengapa
produsen perlu mengamati prilaku konsumen.
·
Mengetahui prlilaku konsumen seperti apa
yang di inginkan produsen.
·
Mengetahui prilaku konsumen seperti apa yang tidak di inginkan
produsen.
1.4 manfat
penelitian
bagi produsen : dapat memperoleh
informasi tentang prilaku konsumen dan mengapa produsen harus mengamatinya.
Bagi akademisi : para akademis dapat
mengatahui sebab sebab mengapa produsen mengamati prilaku konsuemen .
BAB 2
Pembahasan
2.1
pengertian prilaku konsumen
Perilaku konsumen (consumer
behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000 : 10). Hubungannya
dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku
konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang
dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often)
membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang-barang dan
jasa-jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman
yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen
perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut
Essael (1987 : 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan konsumen;
(2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran.
·
faktor
individual konsumen Faktor individu memiliki andil terhadap
keputusan seseorang dalam memilih suatu produk yang meliputi pendidikan konsumen
terhadap produk tersebut
·
pengaruh
lingkungan Faktor lingkungan dapat
berpengarauh dalam penjulan kesuksean sebuah produk sebagai contoh jaket kulit
tebal tidak akan laku jika di jual di daerah atau linkungan yg panas seperti di
negri seribu satu onta .
·
strategi
pemasaran Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan
promosi. Dari segi produk manajer terus menerus mencari dan mengembangkan
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dari segi harga, manajer berusaha
menentukan harga yang bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dari segi
distribusi, manajer memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga mudah
diperoleh konsumnen. Dan dari segi promosi, manajer bisa menyampaikan informasi
melalui iklan maupun promosi penjuaan.
2.2 Faktor-Faktor
yang harus Dipertimbangkan dalam Membuat Strategi Pemasaran
Menurut
Guiltinan faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan dalam membuat
strategi pemasaran adalah :
1. Kebutuhan primer, yaitu
kebutuhan terhadap produk itu sendiri.
Sasaran strategi pemasaran untuk
meningkatkan kebutuhan terhadap produk ini dapat berupa:
a. Penambahan jumlah pemakai
produk ini,
artinya produsen berusaha meningkatkan pasar baru kepada konsumen yang belum
pernah menggunakan produk ini. Cara yang dapat dilakukan untuk menunjang
strategi ini adalah dengan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk
ini, misalnya dengan menunjukkan manfaat-manfaat yang sudah ada pada produk ini
atau menambah lini produk yang sudah ada. Upaya lain adalah dengan cara
meningkatkan kemampuan daya beli konsumen (misalnya, dengan strategi penetapan
harga, strategi cara pembayaran, serta berbagai strategi efisiensi biaya
sehingga harga dapat ditekan serendah mungkin).
b. Meningkatkan tingkat
loyalitas konsumen, artinya produsen berusaha meningkatkan
tingkat konsumsi bagi konsumen yang telah menggunakan produk ini. Cara yang
dapat dilakukan adalah lewat penggunaan produk yang berbeda, misalnya kalau
sabun colek biasanya digunakan untuk mencuci baju, mencuci piring, maka
penggunaan sabun colek ini dapat diperluas untuk mencuci mobil. Tujuannya
adalah agar tingkat konsumsi produk ini dapat lebih ditingkatkan dan memiliki
tingkat turn over (penggantian) yang lebih cepat. Strategi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan loyalitas konsumen sangat tergantung pada kondisi
pasar yang sedang terjadi apakah pasar sedang lesu atau sedang tumbuh. Caranya:
1. Meluaskan penggunaan produk
Misalnya dengan
memberikan resep-resep kue atau masakan secara gratis kepada pembeli produk
margarine sehingga konsumen akan mencoba dan akhirnya akan menggunakan produk
ini dengan lebih banyak lagi. Selain itu, dapat juga dilakukan upaya
meningkatkan volume pembelian melalui penyempurnaan desain produk pada bauran
produk. Misalnya PT. Astra melalui produk Toyota Kijang melakukan penyempurnaan
dan perubahan model Toyota Kijang baru dengan menggunakan lampu kristal dan
sistem pengaturan bahan bakar otomatis (EFI, Electric Fuel Injection).
2. Meningkatkan jumlah konsumsi produk. Strategi ini
dapat dilakukan dengan cara merubah ukuran kemasan menjadi lebih kecil sehingga
harga tampak lebih murah. Contohnya, minyak goreng, sabun mandi, sabun
deterjen, dan sebagainya.
3. Mendorong perubahan pemakai karena adanya perubahan
teknologi terhadap produk tersebut. Misalnya, pengguna komputer terpaksa
meningkatkan kemampuan komputernya sesuai dengan perubahan software yang
ia gunakan.
Kebutuhan
selektif, yaitu kebutuhan terhadap merek yang ditampilkan.
Sasaran strategi pemasaran untuk
meningkatkan kebutuhan terhadap merek
sangat penting dilakukan karena merek merupakan pengenal terhadap produk yang
di tawarkan. Tujuan memperhatikan kebutuhan selektif ini adalah untuk
memperbaiki posisi persaingan suatu produk, jasa atau kegiatan bisnis tertentu.
Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kebutuhan terhadap merek dapat berupa:
a. Mempertahankan pelanggan yang ada.
b. Menjaring pelanggan baru.
d. Strategi untuk Mempertahankan Pelanggan:
1. Mengelola atau memelihara
tingkat kepuasan konsumen, misalnya dengan mengiklankan kualitas
produk, mengiklankan manfaat produk, merancang ulang produk, menyediakan
layanan khusus kepada konsumen.
2. Menyederhanakan proses
pembelian. Misalnya, dengan melaksanakan pengiriman yang
cepat, menawarkan berbagai variasi produk yang dapat dipilih secara mudah,
menggunakan penjualan dengan sistem keagenan atau melalui suatu distributor
khusus yang bergerak di bidang ini, menjamin perlindungan terhadap kerusakan
dan perbaikan produk.
3. Menambah daya tarik
produk
sehingga konsumen tidak beralih ke merek lain. Misalnya, dengan mengembangkan
perluasan merek, menawarkan produk dengan berbagai merek, menurunkan harga,
menambah daya tarik produk.
e. Strategi untuk Mencari Pelanggan Baru:
1. Mengambil posisi
berhadapan langsung dengan pesaing (head to head
positioning). Misalnya, dengan mengembangkan karakteristik khusus pada
produk tersebut sehingga produk tersebut memiliki kelebihan dibandingkan dengan
produk pesaing, menurunkan harga, meningkatkan promosi melalui bauran promosi
yang efektif.
2. Mengambil posisi yang
berbeda dari yang dilakukan pesaing (differentiated
position). Misalnya, dengan merancang dan mempromosikan manfaat tertentu
yang tidak dimiliki oleh pesaing atau tidak disediakan oleh pesaing,
menggunakan jalur distribusi, kemasan, sistem pelayanan, harga yang spesifik
dan berbeda (contohnya dengan menerapkan harga secara bundling, yaitu
harga ditawarkan dengan tarif khusus bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah
besar untuk produk utama). Contoh differentiated position lainnya adalah
seperti yang dilakukan oleh:
a. Mustika Ratu dengan berbagai inovasi trend warna,
serta produk teh ultra.
b. Avon melakukan strategi promosi penjualan langsung (direct selling).
c. Kapal pesiar dan jaringan hotel
internasional melalui jasa time
sharing.
d. Komputer jangkrik melakukan branding dengan komponen-komponen campuran sehingga bisa menjual dengan
harga lebih murah.
e. Pembalut wanita, memberikan asesories tertentu pada produknya,
misalnya dengan menggunakan sayap, ukuran yang berbeda-beda untuk dipakai pada
malam dan siang hari.
f. Kondom, dengan membuat berbagai pilihan bentuk, warna, dan
rasa (flavor).
g. Peralatan rumah tangga, seperti panci, rice
cooker, blender, dan sebagainya menawarkan produk melalui jalur distribusi arisan.
h. Permen dengan rasa kopi atau permen dengan rasa rokok.
i. Celana dalam sekali pakai langsung buang.
j. Tisu yang bisa dipakai berulang kali dengan dicuci.
Semua faktor di
atas bertujuan untuk membuat strategi pemasaran dengan target market
yang spesifik. Strategi pemasaran yang baik tidak pernah membuat target
market untuk semua orang. Artinya, produk yang ditawarkan tersebut harus
memiliki target market tertentu yang spesifik. Upaya yang dapat
dilakukan untuk membuat strategi pemasaran dengan target market yang
spesifik adalah:
1. Memasarkan
produk kepada semua konsumen dalam pasar yang relevan, sesuai
dengan kebutuhan konsumen itu sendiri.
2. Memusatkan
target market pada segmen pasar yang sangat terbatas.
3. Strategi
harus konsisten dengan sasaran produk.
4. Produk yang
dipasarkan harus sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, daya beli konsumen, serta keuntungan
yang akan diperoleh produsen sehingga dapat tetap bertahan dan bersaing di
bisnis tersebut.
Berbagai macam
cara yang disebutkan di atas dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap
pesaing dan situasi persaingan. Tanpa mengetahui kondisi persaingan yang ada
tidak mungkin kita dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan di
dalam analisis persaingan
adalah:
1. Melakukan identifikasi siapa saja yang terlibat dalam bisnis tersebut.
Berdasarkan hasil identifikasi ini dapat diketahui siapa pesaing utama kita (key
competitors).
2. Melakukan analisis terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh pesaing
utama. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membuat analisis SWOT atas bisnis
yang sedang kita lakukan dibandingkan dengan pesaing utama. Pada prinsipnya, analisis
kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilihat dari:
a. Karakteristik produk
b. Karakteristik pelayanan
c. Karakteristik kualitas produk
d. Karakteristik harga
e. Berbagai karakteristik lainnya yang menjadi
keunggulan bersaing pesaing.
KESIMPULAN
·
Perilaku konsumen (consumer behavior)
adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000 : 10).
·
Menurut Essael (1987 : 11) ada tiga
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor
individual konsumen yang meliputi pendidikan konsumen; (2) pengaruh lingkungan;
(3) strategi pemasaran.
·
Menurut Guiltinan ada dua kebutuhan
untuk mempengruhi strategi pemsaran yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan
selektif.
DAFTAR PUSTAKA
·
Guiltinan, Joseph P dan Gordon W. Paul.
1992. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Kedua
Erlangga, Jakarta.