Minggu, 19 Januari 2014

TUGAS SOFTSKILL

MENGAPA PRODUSEN PERLU MENGAMATI
PRILAKU KONSUMEN


 











NAMA : GRENDY SAMPE SULLE
KELAS : 3EA06
NPM  : 13211102





BAB 1
Pendahuluan
1.1   latar belakang

saat ini bermunculan berbagai ragam produsen yang mengahasilakan banyak produk produk untuk memanjakan para konsumen tujuan utama dari sebuah perusahan tentunya untuk mendapatakn profit atau keuntungan maksimal dengan cara menjual produk produk.

Keterikatan antara produsen selaku perusahan terhadap konsumen memiliki ketergantugan yang  tinggi , mengapa demikian ?
Produsen selaku perusahan akan menjual produk produknya kepada konsumen untuk mendapatkan laba yang berguna untuk keberlangsungan hidup perusahan itu sendiri.
Oleh karena itu perusahan wajib mengamati sehingga mengentahui jenis produk,selera, serta nilai tambah yang diinginkan konsumen .

Pada dasarnya produsen sanggat membutuhkan konsumen untuk menjadi market leader ,karena itu tak ada produk produk yang bertahan tanpa melakukan inovasi. Inovasi tersebut meliputi dari perubahan logo, perubahan kemasan , perubahan rasa, perubahan ukuran untuk membentuk konsumen yang loyal atau setia. Jadi jika perusahan memiliki banyak konsumen yang setia atau loyal maka keuntungan atau profit yang akan di dapatkan akan bertambah karena konsumen tidak akan berpindah kepada produk lain.

Berdasarkan latar belakang tersebut , penulis tertarik untuk membuat tulisan mengapa produsen perlu memperhatikan prilaku konsumen.

1.2     rumusan masalah
·         apakah prilaku konsumen dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahan ?
·         mengapa produsen perlu mengamti prilaku konsumen?
·         Prilaku konsumen seperti apa yang dinginkan produsen?
·         Prilaku kosnsumen seperti apa yang tidak dinginkan konsumen ?






1.3     Tujuan penulisan
·         Mengetahui apakah prilaku konsumen dapat berpengaruh atau tidak terhadap keberlangsungan hidup perusahan .
·         Mengetahui sebab dan akibat mengapa produsen perlu mengamati prilaku konsumen.
·         Mengetahui prlilaku konsumen seperti apa yang di inginkan produsen.
·         Mengetahui prilaku  konsumen seperti apa yang tidak di inginkan produsen.

1.4     manfat penelitian

bagi produsen : dapat memperoleh informasi tentang prilaku konsumen dan mengapa produsen harus mengamatinya.

Bagi akademisi : para akademis dapat mengatahui sebab sebab mengapa produsen mengamati prilaku konsuemen .






BAB 2
Pembahasan

2.1  pengertian prilaku konsumen
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000 : 10). Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Essael (1987 : 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran.



·         faktor individual konsumen Faktor individu memiliki andil terhadap keputusan seseorang dalam memilih suatu produk yang meliputi pendidikan konsumen terhadap produk tersebut
·         pengaruh lingkungan Faktor lingkungan dapat berpengarauh dalam penjulan kesuksean sebuah produk sebagai contoh jaket kulit tebal tidak akan laku jika di jual di daerah atau linkungan yg panas seperti di negri seribu satu onta .
·         strategi pemasaran Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi. Dari segi produk manajer terus menerus mencari dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dari segi harga, manajer berusaha menentukan harga yang bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dari segi distribusi, manajer memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga mudah diperoleh konsumnen. Dan dari segi promosi, manajer bisa menyampaikan informasi melalui iklan maupun promosi penjuaan.

2.2 Faktor-Faktor yang harus Dipertimbangkan dalam Membuat Strategi Pemasaran
Menurut Guiltinan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat strategi pemasaran adalah :
1.         Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan terhadap produk itu sendiri.
Sasaran strategi pemasaran untuk meningkatkan kebutuhan terhadap produk ini dapat berupa:
a.         Penambahan jumlah pemakai produk ini, artinya produsen berusaha meningkatkan pasar baru kepada konsumen yang belum pernah menggunakan produk ini. Cara yang dapat dilakukan untuk menunjang strategi ini adalah dengan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk ini, misalnya dengan menunjukkan manfaat-manfaat yang sudah ada pada produk ini atau menambah lini produk yang sudah ada. Upaya lain adalah dengan cara meningkatkan kemampuan daya beli konsumen (misalnya, dengan strategi penetapan harga, strategi cara pembayaran, serta berbagai strategi efisiensi biaya sehingga harga dapat ditekan serendah mungkin).
b.         Meningkatkan tingkat loyalitas konsumen, artinya produsen berusaha meningkatkan tingkat konsumsi bagi konsumen yang telah menggunakan produk ini. Cara yang dapat dilakukan adalah lewat penggunaan produk yang berbeda, misalnya kalau sabun colek biasanya digunakan untuk mencuci baju, mencuci piring, maka penggunaan sabun colek ini dapat diperluas untuk mencuci mobil. Tujuannya adalah agar tingkat konsumsi produk ini dapat lebih ditingkatkan dan memiliki tingkat turn over (penggantian) yang lebih cepat. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas konsumen sangat tergantung pada kondisi pasar yang sedang terjadi apakah pasar sedang lesu atau sedang tumbuh. Caranya:
1.   Meluaskan penggunaan produk
Misalnya dengan memberikan resep-resep kue atau masakan secara gratis kepada pembeli produk margarine sehingga konsumen akan mencoba dan akhirnya akan menggunakan produk ini dengan lebih banyak lagi. Selain itu, dapat juga dilakukan upaya meningkatkan volume pembelian melalui penyempurnaan desain produk pada bauran produk. Misalnya PT. Astra melalui produk Toyota Kijang melakukan penyempurnaan dan perubahan model Toyota Kijang baru dengan menggunakan lampu kristal dan sistem pengaturan bahan bakar otomatis (EFI, Electric Fuel Injection).
2.   Meningkatkan jumlah konsumsi produk. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara merubah ukuran kemasan menjadi lebih kecil sehingga harga tampak lebih murah. Contohnya, minyak goreng, sabun mandi, sabun deterjen, dan sebagainya.
3.   Mendorong perubahan pemakai karena adanya perubahan teknologi terhadap produk tersebut. Misalnya, pengguna komputer terpaksa meningkatkan kemampuan komputernya sesuai dengan perubahan software yang ia gunakan.

Kebutuhan selektif, yaitu kebutuhan terhadap merek yang ditampilkan.
Sasaran strategi pemasaran untuk meningkatkan kebutuhan terhadap merek sangat penting dilakukan karena merek merupakan pengenal terhadap produk yang di tawarkan. Tujuan memperhatikan kebutuhan selektif ini adalah untuk memperbaiki posisi persaingan suatu produk, jasa atau kegiatan bisnis tertentu.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan terhadap merek dapat berupa:
a.         Mempertahankan pelanggan yang ada.
b.         Menjaring pelanggan baru.
d. Strategi untuk Mempertahankan Pelanggan:
1.         Mengelola atau memelihara tingkat kepuasan konsumen, misalnya dengan mengiklankan kualitas produk, mengiklankan manfaat produk, merancang ulang produk, menyediakan layanan khusus kepada konsumen.
2.         Menyederhanakan proses pembelian. Misalnya, dengan melaksanakan pengiriman yang cepat, menawarkan berbagai variasi produk yang dapat dipilih secara mudah, menggunakan penjualan dengan sistem keagenan atau melalui suatu distributor khusus yang bergerak di bidang ini, menjamin perlindungan terhadap kerusakan dan perbaikan produk.
3.         Menambah daya tarik produk sehingga konsumen tidak beralih ke merek lain. Misalnya, dengan mengembangkan perluasan merek, menawarkan produk dengan berbagai merek, menurunkan harga, menambah daya tarik produk.
e. Strategi untuk Mencari Pelanggan Baru:
1.         Mengambil posisi berhadapan langsung dengan pesaing (head to head positioning). Misalnya, dengan mengembangkan karakteristik khusus pada produk tersebut sehingga produk tersebut memiliki kelebihan dibandingkan dengan produk pesaing, menurunkan harga, meningkatkan promosi melalui bauran promosi yang efektif.
2.         Mengambil posisi yang berbeda dari yang dilakukan pesaing (differentiated position). Misalnya, dengan merancang dan mempromosikan manfaat tertentu yang tidak dimiliki oleh pesaing atau tidak disediakan oleh pesaing, menggunakan jalur distribusi, kemasan, sistem pelayanan, harga yang spesifik dan berbeda (contohnya dengan menerapkan harga secara bundling, yaitu harga ditawarkan dengan tarif khusus bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah besar untuk produk utama). Contoh differentiated position lainnya adalah seperti yang dilakukan oleh:
a.         Mustika Ratu dengan berbagai inovasi trend warna, serta produk teh ultra.
b.         Avon melakukan strategi promosi penjualan langsung (direct selling).
c.         Kapal pesiar dan jaringan hotel internasional melalui jasa time sharing.
d.         Komputer jangkrik melakukan branding dengan komponen-komponen campuran sehingga bisa menjual dengan harga lebih murah.
e.         Pembalut wanita, memberikan asesories tertentu pada produknya, misalnya dengan menggunakan sayap, ukuran yang berbeda-beda untuk dipakai pada malam dan siang hari.
f.          Kondom, dengan membuat berbagai pilihan bentuk, warna, dan rasa (flavor).
g.         Peralatan rumah tangga, seperti panci, rice cooker, blender, dan sebagainya menawarkan produk melalui jalur distribusi arisan.
h.         Permen dengan rasa kopi atau permen dengan rasa rokok.
i.          Celana dalam sekali pakai langsung buang.
j.          Tisu yang bisa dipakai berulang kali dengan dicuci.
Semua faktor di atas bertujuan untuk membuat strategi pemasaran dengan target market yang spesifik. Strategi pemasaran yang baik tidak pernah membuat target market untuk semua orang. Artinya, produk yang ditawarkan tersebut harus memiliki target market tertentu yang spesifik. Upaya yang dapat dilakukan untuk membuat strategi pemasaran dengan target market yang spesifik adalah:
1.   Memasarkan produk kepada semua konsumen dalam pasar yang relevan, sesuai dengan kebutuhan konsumen itu sendiri.
2.   Memusatkan target market pada segmen pasar yang sangat terbatas.
3.   Strategi harus konsisten dengan sasaran produk.
4.   Produk yang dipasarkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, daya beli konsumen, serta keuntungan yang akan diperoleh produsen sehingga dapat tetap bertahan dan bersaing di bisnis tersebut.
Berbagai macam cara yang disebutkan di atas dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap pesaing dan situasi persaingan. Tanpa mengetahui kondisi persaingan yang ada tidak mungkin kita dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan di dalam analisis persaingan adalah:
1.   Melakukan identifikasi siapa saja yang terlibat dalam bisnis tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi ini dapat diketahui siapa pesaing utama kita (key competitors).
2.   Melakukan analisis terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh pesaing utama. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membuat analisis SWOT atas bisnis yang sedang kita lakukan dibandingkan dengan pesaing utama. Pada prinsipnya, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilihat dari:
a.   Karakteristik produk
b.   Karakteristik pelayanan
c.   Karakteristik kualitas produk
d.   Karakteristik harga
e.   Berbagai karakteristik lainnya yang menjadi keunggulan bersaing pesaing.



KESIMPULAN

·        Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmmesta dan Handoko, 2000 : 10).
·         Menurut Essael (1987 : 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran.
·         Menurut Guiltinan ada dua kebutuhan untuk mempengruhi strategi pemsaran yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan selektif.



DAFTAR PUSTAKA
·         Guiltinan, Joseph P dan Gordon W. Paul. 1992. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Kedua Erlangga, Jakarta.